Selasa, 17 Maret 2009

Aku Melihat Topeng Di Mana-mana

* lewat jalan protokol: ada berjajar di pinggiran jalan banner-banner plastik berwajah
* lewat jalan kampung: ada berjajar di tembok-tembok rumah warga liflet berwajah
* lewat jalan-jalan tikus: ada bendera warna warni

Kemaren waktu sedang menengok FaceBook, ada seorang kawan berkomentar: kalau sedang bulan begini, banyak topeng dermawan yang mejeng ya? padahal kenal juga enggak. Lalu kawan lain membalas komentarnya: yah dinamika topeng sedang berlangsung kawan. Semua berlagak jadi orang yang paling mengerti apa yang di inginkan orang di sekitarnya. dan kawan yang satu lagi berkomentar begini: pemakai topeng itu sebenarnya adalah para pencari kerja di negeri ini kawan-kawan. HAH!

Tapi faktanya memang begitu, 90% para pemakai topeng warna-warni itu memang sedang mencari pekerjaan dengan menjadi wakil jelata. yang tugas sebenarnya adalah membawa sebanyak-banyaknya suara jelata di sekitarnya ke forum. cuma 10% yang memang, dalam hati kecil mereka pun, berniat begitu sejak awal. tapi kebanyakan cuma cari kerja. biasanya sih setelah dapet kerja, mereka sibuk menghabiskan pundi-pundi emasnya untuk: mereka sendiri. Telinga mereka tak bisa lagi mendengar rintih jelata di sekitarnya yang tak punya perak untuk membayar uang sekolah, atau untuk makan sehari-hari.

tak percaya? siapkan kertas dan pena. ayo kita daftar sekarang ... hehehe
itu juga kalau anda kurang kerjaan dan sudah kaya sekali sehingga tak perlu cari duit buat makan dan bayar uang sekolah. ribet toh?